- Back to Home »
- Islamic »
- Terapkan Hisab Demi Umat, Ramadan 1 Agustus
Posted by : Ashari Riski
July 30, 2011
Eddi Santosa - detikRamadan
"Berdasarkan perhitungan dapat dikatakan bahwa istima (konjungsi, red) akan terjadi pada 30/7/2011 atau 29 Syaban 1432 di Makkah pada pukul 21:40.02 dan di Negeri Belanda pada pukul 18:40.02," demikian disampaikan Dewan Ifta UIE melalui siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (29/7/2011).
Dari perspektif Fiqh, untuk kemungkinan mengamati hilal (bulan baru, red) harus dipenuhi syurut (syarat-syarat, red) sebagai berikut:
1. Konjungsi harus dapat diamati minimal kira-kira 8 jam sebelum maghrib.
2. Matahari harus terlebih dulu tenggelam di ufuk (horizon, red) dan kemudian hilal harus tenggelam. Situasi sebaliknya yakni hilal tenggelam terlebih dulu disusul tenggelamnya matahari adalah tidak valid.
3. Posisi ketinggian hilal harus sekitar 4 derajat dari horizon dan permukaannya minimal harus 4 persen (Pendapat lain: ketinggian hilal harus 8 derajat dari horizon).
Kesimpulannya, konjungsi setelah maghrib tidak valid untuk menetapkan bahwa hari berikutnya adalah hari pertama Ramadan. Jadi, hari berikutnya adalah 30 Syaban bertepatan dengan 31 Juli. Ini berarti 1 Ramadan 1432 jatuh pada 1 Agustus 2011.
Penetapan awal Ramadan di Negeri Belanda sudah 30 tahun terakhir selalu bermasalah. Setiap tahun orientasi pada rukyah (metode pengamatan, red) selalu menimbulkan situasi di mana umat Muslim di Negeri Belanda memulai puasa pada hari berbeda-beda. Negeri Belanda termasuk negeri rendah secara geografi. Konsekuensinya, mengamati hilal dengan mata telanjang tidak dimungkinkan.
Selanjutnya berdasarkan tradisi juga terdeteksi bahwa ritualisasi rukyah dalam konteks di Negeri Belanda memiliki dampak negatif terhadap umat. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa penerapan hisab adalah metode terbaik untuk menetapkan 1 Ramadan.
Powered by Blogger.