- Back to Home »
- Mengenal Pacitan "Investasi dan Pariwisata "
Posted by : Ashari Riski
July 5, 2011
INVESTASI PERIKANAN
Luas wilayah laut Kabupaten Pacitan mencapai 7.636 Mil persegi dengan 12 pantai merupakan daerah untuk pendaratan ikan oleh nelayan. Adapun potensi wilayah laut tersebut (LPPL 1980) sebesar kurang lebih 84.4330 ton pertahun, dengan perincian ikan dasar (demesral) = 24.577 ton, ikan pelagis 98.310 ton, sejenis udang mencapai kurang lebih 2.220 ton pertahun (8,22 %) berupa Lobster ground yang mempunyai nilai jual tinggi.
Potensi budidaya laut yang potensial dikembangkan di Teluk Segoro Anakan di Kecamatan Ngadirojo seluas kurang lebih 400 Ha, yang digunakan untuk budidaya rumput laut mencapai 64 unit rakit dan budidaya ikan kerapu.
Potensi budidaya air payau mencapai luas lahan pottensial kurang lebih 866 Ha yang dikembangkan di Desa Kembang, Desa Watu Karung, Desa Sidumulyo dan Hadiwarno; sedang di Desa Watukarung telah dirintis 1,00 Ha.
Potensi usaha budidaya air tawar yang dikembangkan di perairan umum yaitu kolam seluas kurang lebih 0,88 Ha, tadah hujan lebih 5,58 Ha melalui budidaya keramba jaring apung dan penebaran jenis ikan di Telaga, Cekdam,Pusat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Pacitan antara lain:
Pantai Watukarung Kecamatan Pringkuku
- Pantai Tamperan, Pantai Teleng Ria dan Pancer(kembang di kec. Pacitan)
- Pantai Wawaran Kecamatan Kebonagung
- Pantai Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo
- Pantai Sukorejo Kecamatan Sudimoro
Komoditi perikanan yang sudah dieksport.
a. Udang Lobster
Salah satu komoditi bidang perikanan yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual sangat tinggi adalah udang Lobster. Jenis udang Lobster yang dihasilkan di perairan Pacitan adalah jenis Mutiara, Pasir, Batu dengan Produksi mencapai 15.625 Kg pertahun.
Komoditi ini sudah menembus pasar ekspor seperti Singapura, Hongkong dan Jepang melalui pedagang dan perusahaan yang ada di Surabaya, Semarang, Kediri dan Jakarta.
b. Rumput Laut
Rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan yang saat ini mulai di budidayakan di Kabupaten Pacitan kegunaan Rumput Laut adalah pembuatan bahan makanan seperti agar-agar, juga untuk bahan kosmetika dan kesehatan.Produksi setiap tahun mencapai 72.550 kg.Daerah pemasaran: Bali, Surabaya, dan Jakarta.
c. Ikan dan Sirip Ikan
Jenis ikan yang berorientasi ekspor ialah:- Bawal mencapai 6.281 Kg.- Layur mencapai 65.647 Kg.- Kerapu mencapai 5.631 Kg.Sedang yang dimaksud dengan sirip ikan adalah Sirip Ikan Hiu yang berguna untuk menambah gizi (multi vitamin).
Produksinya mencapai 3.630 Kg/tahunDaerah pemasaran: Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Penguasa di Bidang Perikanan:
a) Nama perusahaan: UD Wahyu Samudra- alamat : Desa Semanten, Kec./Kab. Pacitan- Bidang Usaha : Udang Lobster, bermacam jenis ikan- Pemilik : Badri
b) Nama Perusahaan: UD Gunung Agung- alamat : Kel. Sidoarjo Kec./Kab.Pacitan- Bidang Usaha : Udang Lobster, bermacam jenis ikan- Pemilik : Badri
c) Nama Perusahaan: UD Wahyu Samudra- alamat : Desa Semanten, Kec./Kab. Pacitan- Bidang Usaha : Udang Lobster, bermacam jenis ikan- Pemilik : Suwandi
d) Nama Perusahaan: UD Mina Usaha- alamat : Kel. Poso, Kec. Pacitan, Kab. Pacitan- Bidang Usaha : Udang Lobster, bermacam jenis ikan- Pemilik : Karim
e) Nama Perusahaan: UD Sari Laut - alamat : Desa Sekar, Kec. Donorojo- Bidang Usaha : Rumput Laut- Pemilik : Sakiman
f) Nama Perusahaan: UD Grindulu Emas- alamat : Desa Arjowinangun, Kec./Kab. Pacitan- Bidang Usaha : Rumput Laut- Pemilik : Elsye Martini
INVESTASI PERAMBANGAN :
Sektor pertabangan juga mempunyai prospek yang cukup menjanjikan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ({PAD), peningkatan kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan kondisi dasar, topografi, struktur dan jenis batuan yang 85 % merupakan bagian seluruh wiyaha Kabupaten Pacitan, ternyata di dalamnya banyak mengandung bahan tambang yang melimpah. Adapun bahan tambang yang ada dengan klasifikasi golongan A, golongan B dan golongan C yang sampai saat ini pengelolaannya masih dirasakan belum optimal karena terbatasnya sarana dan prsasrana perambangn sehingga belum banyak memberikan kontribusi kepada peningkatan pendapatan mesayarakat yang akhirnya peningkatan pendapatan daerah.
Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Pertambang Propinsi Jawa Timur menunjukkan adanya sebaran, luas aresal, bersarnya cadangan serta kualitas bahan galian yang ada di Kabupaten Pacitan sejumlah 33 jenis bahan tambang: potensi tambang tersebut terdapat dalam table 3.5.
Bahan Tambang Yang di Eksploitasi
1. Bentonit
Deskripsi: berupa tanah lait yang dapat mengembang bila menyerap air.
Bahan tanbang ini sudah diusahakan sejak tahun 1987 oleh PT. Indobent Wijaya Mineral di Kecamatan Punung
- luas area : 21.000.000 m³
- Areal yang dieksploitasi : 55,518 Ha.
- SIPD : 7 buah
kegunaan: bahan keramik halus penjernih minyak kelapa dan kelapa sawit, pemboran minyak, gas dan panas bumi, industri pengecoran logam, pengelolaan limbah, pemboran air bersih.
2. Feldspar
Diskripsi: merupakan jenis mineral berbentuk kristal, terutama Kalium, Aluminosilika, Sodium dan Kalsimum yang dibentuk oleh dua lempengan menyerupai bentuk sudut.
Umumnya berwarna abu-abu muda, kuning kecokklatan.
Bahan tambang ini sudah dieksplorasi oleh beeberapa perusahaan dengan berbagai jenis seperti keramik dinding, lantai, kebun maupun kebutuhan rumah tangga lain seperti vas bunga, tempat lilin, lamoou dan pigura foto yang telah menembus luar negeri melalui bali.
- Luas areal kandungan = 950 Ha/46 juta m³
- Areal yang dieksploitasi = 18,3818 Ha.
- PID = 6 buah.
Kegunaan: industri keramik, porsilin, isolasi listrik, cat, gelas flux dan karet.
3. Kalsit
Deskripsi: Batu kalsit lebih dikenal dengan “Batu Bintang”. Unsur utama marmer dan zat kapur: CaCO3 dengan warna putih ke kuning-kuningan serta memancarkan cahaya.
- Luas areal = 443.700 m²
- Areal yang dieksploitasi = 18 Ha
- PID = 6 buah
kegunaan: bahan gelas/kaca, Kosmetik dan pasta.
4. Piropilit
Deskripsi: Mineral berwarna hijau, berbentuk foliat dan butiran granula berdaarkan hsil penelitian oleh PT. Sucofindo Jakarta tahun 1990 komposisi Piropilit Kabupaten Pacitan terdiri dari:
- Ca O = 0,12 % - Ai2 O3 = 17,17 %
- Mg O = 0,08 % - Fe2 O3 = 0,15 %
- Si O2 = 73,44 % - Ti O2 = 0,76 %
- K2 O = 0,86 % - Na2 O = 0,42 %
-Areal siap dieksplorasi = 37 Ha
SIPD = 4 buah
Kegunaan: sebagai bahan baku industri keramik dan porselin.
Dewasa ini piropilit diusahakan hanya berskala kecil dengan produksi rata-rata ± 25-50 m³ perhari dan dikirim ke industri keramik di Jakarta, Cirebon, Surabaya, Semarang dan Tulung Agung.
5. Marmer
Deskripsi: meruupakan jenis batuan dengan warna abu-abu, kuning kecoklatan dan kemerahan diusahakan masih sebatas tradisional.
- Luas areal = 300 Ha. ( 77juta m³ )
- Areal yang dieksploitasi = 47 Ha
- SIPD = 3 buah
-eksploitasi = masih dilakukan masyarakat secara tradisional.
Kegunaan: Batuan hias, Ornamen, Ubin, mebel dan bahan bangunan lainnya.
6. Zeolit
Deskripsi: Komposisi
- Ca O = 2,07 %
- Ai2 O3 = 13,43 %
- Mg O =1,67 %
- Fe2 O3 = 1,75 %
- Si O2 = 6,49 %
- Ti O2 = 1,40 %
- K2 O = 1,18 %
- Na2 O = 0,80 %
- Luas Areal = 59.100 Ha
- Areal yang dieksploitasi = 11,292 Ha
- SIPD = 1 buah
Kegunaan: sebagai bahan pembersih/ penyerap zat cair dan udara, campuran makan ternak.
7. Batuan Beku
Deskripsi: Yang termasuk dalam jenis batuan beku antara lain Batu Desit, Basalt dan Andesit dan banyak terdapat di Nawangan, Pacitan, Ngadirojo dan Tulakan.
- Luas areal = 10 juta m³
- Luas eksploitasi = 1 buah
Kegunaan: Untuk keperluan bahan bangunan (pondasim Jalan dan lain-lain) dan diusahakan secara Tradisional. Sedang untuk batuan beku yang berbentuk bongkahan-bongkahan besar saat ini sudah diusahakan oleh perusahaan untuk Tegel dan Keramik, Tempat lilin dan lampu.
8. Ball Clay
Bahan Galian Ball Clay disebut juga “ Tanah Liat Plastis “. Ciri khas dari bahan galian ini adalah warna abu-abu, kemerahan, berbutir sangat halus dan mempunyai kekenyalan yang tinggi sehingga apaabila kena paanas bentuk dan warna tidak berubah.
Eksploitasi masih dilakukan oleh penduduk secara tradisional.
Kegunaan: industri keramik halus dan porselin dan kerajinan (Gerabah halus ).
9. Sirtu
Deskripsi: terdiri dari pasir, kerikil, kerakal yang merupakan material lepas sebagai hasil pelapukan, erosi dan pengendapan batuan yang berasal dari sekitarnya.
- Luas areal tidak terbatas, sepanjang aliran sungai grindulu, barak, brongkah, sundeng, tani, tumpuk, guyangan dan Ngrato.
Areal dieksoloitsi berdasarkan SIPD, sampai saat ii terdapat 46 penambang yang mencapai 48,93 Ha dengan jumlah produksi: 20.688 ton.
Kegunaan: untuk bahan pembangunan jalan dan campuran beton.
10. Batu Gamping
Deskripsi: komposisi batu gamping yang ada di Kabupaten Pacitan terdiri dari:
- Ca O = 52,93 – 54 %
- Fe 2 O3 = 0,04 %
- H2 O3 = 1,75 %
- Si O2 = 0,97 %
- Hp = 43,35 %
- Ai2 O3 = 0,75 %
- Mg O = -
Luas areal = sangat luas
Eksploitasi = saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat setempat secara tradisional sebagai bahan bangunan ( pondasi dan campuran semen bangunan) itupun untuk konsumsi lokal.
Kegunaan lain: bahan pembuatan gelas, pertanian, industri gula Filter cat, kaporit dan industri plastik.
11. Emas
Biji emas dijumpai bersama-sama di lingkungan biji “Base Metal” di Desa Pagerejo Kecamatan Ngadirojo dan Desa Kebonsari Kecamatan Punung.
- Luas areal = Cukup luas (belum diketahui secara pasti dan perlu penelitian detail).
- Areal yang dieksploitasi :
Saat ini untuk lokasi di Kecamatan Punung sudah dilaksanakan/ditambang secara terhimpun dakam kelompok-kelompok sebayak 12 pengusaha dikoordinasikan oleh KUD Punung.
Kegunaan: Bahan perhiasan
INVESTASI INDUSTRI
Sektor industri mempunyai peranan strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatnya produktifitas, masyarakat, menciptakan langpangan usaha, memperluas lapangan kerja seta meningkatnya pendapatan masyarakat.
Kegiatan sektor industri ki Kabupaten Pacitan masih tergolong skala menengah dan kecil, khusus industri kecil yang merupakan industri rumah tangga dan dilakukan oleh kelompok masyarakat serta merupakan kegiatan sampingan. Kegiatan ini berbasis di pedesaan.
Dalam perkembangannya sektor ini mulai berorientasi pada kegiatan ekspor baik tingkat regional, nasional maupun Internasional.
Beberapa komoditi industri kecil tersebut anatar alain Anyaman Bambu, Mainan Anak (toys), Batu Mulia, Gerabah Seni, Batik Tulis telah mampu menembus pasar ekspor.
1. Batu Aji/ Batu Mulia
berbagai jenis bahan baku akik seperti jasper, Fosil Kayu, Kalsedon dan Pasir Kwarsa banyak dijumpai di sekitar sentra industri kecil batu mulia/akik. Industri kecil batu mulia tidak hanya merupakan kegiatan rumah tangga saja, melainkan sudah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat di beberapa desa Kecamatan Donorojo dan sekitarnya. Unit Bina industri Batu Mulia (UBIBAM) merupakan bapak angkat beberapa industri kecil batu akik yang dibina oleh badan usaha milik negara Pt. Pupuk Pusri Palembang: dimana dalam perkembangannya industri kedil ini telah mencapai sekitar 72 buah unit usaha dan telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pengrajin itu sendiri.
Jenis produksi: mencapai 37.500 biji setiap bulan, berupa mata cincin, anting, liontin, aksesoris, pakaian, tasbih, kalung, miniatur, buah-buahan, arca dan hiasan.
Pemasaran: Surabaya, Solo, Yogyakarta, Sukabumi, Jakarta dan Saudi Arabia.
2. Maianan Anak (toys)
berbagai jenis mainan anak dan keperluan assesori rumah tangga terbuat dari kayu Jati, Sono keling dan Pohon kelapa 9tu) dengan dimodifikadi model dan sentuhan seni, hasil tosys sangant artistik. Produksi ini dapat dijumpai di Jl Pacitan-Solo tepatnya Desa Punung Kecamatan Punung.
Jenis produksi: berbagai jenis dan model mobil-mobilan, assesoris dan perabot rumah tangga, keris dan jam dinding.
Daerah Pemasaran: Solo, Surabaya, jakarta( Sarinah departemen store).
3. keramik/gerabah seni
gerabah seni terbuat dari “tanah liat Plastis” (Ball clay), dimana bahan galian ini mempunyai spesifikasi daya kenyal tinggi, warna abu-abu, kemerahan dan butir sangat halus sehingga dalam proses pemanasan tidak terjadi perubahan warna dan bentuk jenis tanah ini terdapat di Desa Ploso Kecamatan Punung.
Berbagai produksi ini telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat dan mendukung kegiatan kepariwisataan.
Jenis Produksi: Tempat bunga, tempat lampu, aneka mainan.
Daerah pemasaran: Surabaya, Jakarta, Bali dan Taiwan.
4. Batik Tulis
Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, sekar jagat, Semen Romodan kembang-kembang. Kegiatan ini banyak dilakukan sebagai kegiatan sampingan di Kecamatan Pacitan dan Ngadirojo.
Jenis: Kain Panjang, Sarung, Baju, Selendang, Ikat Kepala, Taplak Meja dan lain-lain.
Daerah pemasaran: Surabaya, Jakarta, Solo, Tanjung Pinang, Singapura dan Yogyakarta.
5. Anyaman Bambu/ Rotan
Bahan Baku bambu cukup banyak terdapat di sekitar sentra industri ini, sehingga cukup mendukung kegiatan industri rakyat setyta adanya tenaga trampil dan murah.
Beberapa jenis produksi seperti tempat koran/majalah, meja kursi, menyekat ruangan, kipas keranjang dan lain-lain.
Daerah pemasaran: disamping untuk keperluan domestik, produk industri kecil dipasarkan ke yogyakarta, jakarta serta diekspor ke luar negeri melalui perantara eksportir C.V. Mande Handicraft Jakarta.
6. Terasi
Terasi merupakan komponen masakan Indonesia yang sangat digemari, terbuat dari campuran ikan-ikan kecil dan udang. Meningkatnya penangkapan ikan berarti ikut mendukung laju pertumbuhan industri kecil terasi di Pacitan.
Daerah pemasaran: Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya.
Pengusaha di sektor Industri Kecil
1. Pengusaha Batu Aji/Batu Mulia
a) Perusahaan : ubibam Sripati
Alamat : Sukodono, Kec. donorojo
Pemilik : Makful
b) Perusahaan : Timbul
Alamat : Sukodono, Kec. donorojo
Pemilik : Paiman
c) Perusahaan : Sidomulyo
Alamat : Gendaraan, Kec. Donorojo
Pemilik : Mulyadi
d) Perusahaan : Abdi selo
Alamat : Sukodono, Kec. donorojo
Pemilik : Parto Wiyono
e) Perusahaan : Sido Dadi
Alamat : Sukodono, Kec. donorojo
Pemilik : Teguh
2. Perusahaan Batik
f) Perusahaan : Srikandi
Alamat : Arjowinangun, kec. Pacitan
Pemilik : Sukardi
g) Perusahaan : Sri Utomo
Alamat : Mentoro, Kec. Pacitan
Pemilik : Nanik
h) Perusahaan : Kondang Busono
Alamat : Wiyoro, Kec. Ngadirojo
Pemilik : Ny. Gunawan
3. keramik/gerabah
i) Perusahaan : Hantariksa
Alamat : Kel. Ploso, Kec. Punung
Pemilik : Sularno
j) Perusahaan : Esti Keramik
Alamat : Ploso, Kec. Pacitan
Pemilik : Sukirno
4. Anyaman bambu
k) Perusahaan : UD. Mekar Sari
Alamat : Mujing Kec. Nawangan
Pemilik : Mispani
INVESTASI WISATA
Sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi industri Pariwisata yang mampu bersaing dengan Pariwisata di daerah yang lain bahkan manca negara, ini cukup beralasan, karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan mempunyai ciri khusus dan nilai lebih dibanding dengan daerah lainnya.
Pengembangan kepariwisataan tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan asli daerah semata, yang lebih penting kepariwisataan di Kabupaten Pacitan mampu memberdayakan masyarakat sendiri sehingga mereka merasa memiliki, melaksanakan, melestarikan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melaui cara memberikan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
Potensi Pariwisata di Kabupaten Pacitan meliputi Wisata Pantai, Wisata Goa, Wisata Budaya/ Religius, Wisata Rekrekeasi, Wisata Industri.
Potensi obyek wiata dikembangkan melalui Program Pembangunan Kepariwisataan mencakup kegiatan peningkatan dan rehabilitasi obyek wisata yang ada, peningkatan sarana dan prasarana ke lokasi obyek wisata, pengelolaan obyek wisata berupa menggalang kerja sama dengan biro perjalanan dan perhotelan, penataan manajerian perhotelan dan rumah makan serta kegiatan promosi.
Dari segi pendapatan, obyek wisata telah mampu menyumbangkan pendapatan daerah yang cukup besar, ini terlihat pada tahun 1999/2000 mencapai Rp 420.686.150,-. Di banding kontribusi ke kas daerah selama lima tahun terakhir rata-rata mengalami kenaikan sebesar 180,85 %.
Sedang jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pacitan tahun 1999/2000 mencapai 557.346 orang dimana 704 orang wiatawan manca negara. Dibanding tahun 1995/1996 dimana jumlah wisatawan mencapai 89.601 orang, maka terjadi kenaikan yang sangat pesat selama lima tahun diman rata-rata setiap tahun mencapai 104,41 %.
Sedang kontribusi Pendapatan sektor pariwisata setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi sebesar 15,87 %, ini disebabkan adanya upaya pengembangan dan pembangunan obyek-obyek wisata andalan, promosi yang efektif. Untuk realisasi pemasukan beberapa obyek wisata untuk tahun 2000 (bulan) mencapai Rp 48.418.880,-.
Obyek-obyek wisata di Kabupaten Pacitan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa katagori antara lain:
1. Obyek wisata yang sudah dibangun dan telah memberikan kontribusi bagi pendapatan masyarakat dan daerah antara lain: Pantai Teleng Ria, Pantai Tamperan, Goa Gong, Goa Tabuhan, Pemandian air hangat dan Pantai Srau.
2. Obyek wisata yang mempunyai prospek yang baik perlu pengangan dan pembangunan yang konseptual seperti Pantai Klayar, Pantai Watukarung, Pantai Srau, Pantai Sidomulyo, Luweng Jaran dan Luweng Ombo serta kegiatan atraksi wisata seperti Ceprotan, Tari Khetek Ogleng dan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman.
3. Obyek wisata lainnya yang menjadi wahana pelengkap kepariwisataan baik itu Goa dan Obyek wisata Sejarah dan sebagainya.
Obyek Wisata
A. 1. Pantai Teleng Ria
Pantai ini menghadap ke Pantai Selatan dengan hamparan Pasir Putih sepanjang kurang lebih 3 Km. Jarak dari Ibukota Kabupaten ke lokasi wisata hanya 3,5 Km, dan dapat dengan mudah dicapai dengan berbagai jeniss kendaraan.
Berbagai sarana yang telah dibangun antaara lain adanya Gardu Pandangn untuk menikmati desiran ombak laut selatan, Kolam Renang dan Arena Bermain Anak-anak, Penginapan Serba Guna Bonggo Budoyo dann Aareal Perkemahan, arena Pemancingan, dan makanan khas Pacitan.selain itu pantai ini digunakan juga untuk Tempat Pendaratan Ikan (TPI) sehingga pengunjung dapat membeli ikan segar.
2. Pantai Srau
Pantai Srau berada di wilayah kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan, yang jaraknyaa kurang lebih 25 Km ke arah barat kota Pacitan dapat dilalui dengan kendaraan umum dan pribadi. Pantai yang berpasir putih ini sangat cocok untuk kegiatan arena pancing samodra.
3. Pantai Klayar
Pantai Klayar berada di wilayah kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, yang jaraknya kurang lebih 35 Km ke arah barat kota Pacitan. Pantai berpasir putih ini memiliki suatu keistimewaan yaitu adanya seruling laut yang sesekali bersiul di antara celah batu karang dan semburan ombak.
Di samping itu juga terdapat Air Mancur Alami yang sangat Indah. Air mancur ini terjadi karena tekanan ombak airu laut yang menerpa tebing karang berongga. Air muncrat yang dapat mencapai ketinggian 10 meter menghasilkan gerimis dan embun air laut yang diyakini berkhasiat sebagai obat awet muda.
4. Pantai Sidomulyo
Pantai ini terletak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirajo yang berjarak 50 Km dari Ibu kota Kabupaten dan dapat dijangkaru dengan segala jebis kendaraaan.
Pantai dengan pasir putihnya menghadap ke pantai selatan yang panjangnya 2 Km.
5. Goa Gong
Goa dengan stalagtit dan stalagmit yang konon terindah se Asia Tenggara mempunyai kedalaman kurang lebih 256 m, selain itu mempunyai 5 sendang yaitu Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, sendang Kamulyan, dan sendang Ralung Nisto yang kono memiliki nilai magis untuk menyembuhkan penyakit. Keindahan Stalagnit dan stalagmitnya sangat memukau diabadikan dengan nama Selo Cengger Bumi, Selo Gerbang Giri, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Adi Citro Buwono, Selo Bantaran Angin dan Selo Susuh Angin.
Goa ini terletak 30 Km arah barat kotak Pacitan tepatnya desa bomo kecamatan Punung dan dapat dengan mudah dijangkau dengan segala jenis kendaraan.
Fasilitas yang tersedia adalah souvenir, rumah makan, Tempat Parkir, MCK, Musholla.
6. Goa Tabuhan
Dinamaka Goa Tabuhan karena stalagtit dan stalagmitnya pesinden atau waranggono. Dengan keunikannya tersebut Goa ini telah dikenal luas, hingga saat ini pun juga masih banyak dinikmati wisatawan maupun seniman untuk ajang pentas seni. Gua ini terletak di desa Wareng kecamatan Punung kurang lebih 40 km dari pusat kota Pacitan ke arah barat.
Fasilitas yang ada seperti Musholla dan souvenir (Aneka produk batu Mulia/Akik).
7. Pemandian Air Hangat
Mata air yang masih menyimpan berbagai khasiat dan manfaat utamanya bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Pemandian ini diberi nama “ Tirto Husodo “ saat ini telah dibangun dua tempat berendam, dua buah kolam renang dan tempat Penginapan. Aksesibilitas ke obyek wisata ini relatif mudah, dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dengan kondiri jalan baik, kurang lebih 15 Km dari Kota Pacitan, tepatnya di kecamatan Arjosari.
8. Upacara Ceprotan
Upacara Ceprotan ini sudah menjadi acara/event yang masuk kalender Pariwisata jawa timur, upacara ini merupakan kegiatan tradisi adat di desa Sekar secara turun temurun yang selalu dilaksanakan tiap tahun pada bulan Dulkangidah (lngkang) hari jum'at atau senin kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenang Legenda rakyat Desa sekar yaitu dewi sekartaji dan pani Asmorobangun melalui kegiatan bersih desa. Lokasi upacara Ceprotan di desa sekar kecamatan Donorojo kota Pacitan ± 40 Km ke arah barat.
Dikelola oleh Seksi Pengolah Data, Kantor Arsip
Sumber : Pacitankab.go.id
Powered by Blogger.