- Back to Home »
- Lika-liku Pelarian Nazaruddin: Dari Singapura Hingga Kolombia
Posted by : Ashari Riski
August 8, 2011
Jakarta - Tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam suap kasus wisma atlet di Kemenpora, M Nazaruddin sudah tertangkap di Kolombia. Tak mudah mencari Nazaruddin yang licin. Dia dikabarkan kabur ke sejumlah negara mulai Asia Tenggara sampai Amerika Latin.
Berikut lika-liku pelarian Nazaruddin selama ini:
Senin, 23 Mei 2011
Nazaruddin diberhentikan dari Bendahara Umum Partai Demokrat (PD). Namun, beberapa jam sebelum Dewan Kehormatan PD mengumumkan pemecatannya, Nazaruddin rupanya sudah kabur ke luar negeri, tepatnya Singapura. Nazaruddin dikabarkan sempat pergi ke China, Vietnam, Kamboja dan Malaysia.
Kamis, 30 Juni 2011
KPK menetapkan Nazaruddin menjadi tersangka kasus suap wisma atlet di Kemenpora. "Baru saja ini kami tetapkan sebagai tersangka hari ini," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas di sela acara Milad UII dan pemberian UII Award di Kampus UII, Yogyakarta, Kamis (30/6).
Selasa, 5 Juli 2011
Kementerian Luar Negeri Singapura menegaskan Nazaruddin tak ada di Singapura. Dan hal itu telah disampaikan ke pihak berwenang di Indonesia.
"Nazaruddin tidak berada di Singapura dan sudah cukup lama tidak berada di sini (Singapura)," kata Juru Bicara Kemlu Singapura dalam situs resmi Kemlu Singapura, Selasa (5/7).
"Informasi ini telah disampaikan ke pihak berwenang di Indonesia beberapa minggu lalu, lama sebelum dia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 30 Juni 2011," kata Juru Bicara itu.
Rabu, 6 Juli 2011
Tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin dikabarkan tertangkap di Filipina. Namun akhirnya informasi ini nihil.
Nazaruddin, lantas mejeng di jajaran buronan Interpol. Dua foto Nazaruddin yang tengah memakai baju safari coklat muda dipajang di situs www.interpol.int, Rabu (6/7). Satu foto tampak depan dan satu foto lainnya tampak samping. Foto itu merupakan foto-foto Nazaruddin yang sering beredar di media massa Indonesia.
Jumat, 22 Juli 2011
Nazaruddin muncul di Metro TV, Jumat (22/7). Seperti yang ditampilkan Metro TV, Nazaruddin dalam rekaman gambar sedang berbincang-bincang dengan aktivis media sosial Iwan Pilliang. Nampak, Nazaruddin mengenakan topi anyaman berwarna coklat dan memakai baju berwarna putih.
Saat diwawancara, Nazar terlihat segar bugar. Tidak tampak tanda-tanda fisiknya melemah karena sakit seperti dikabarkan sebelumnya.
Sabtu, 23 Juli 2011
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok memastikan posisi M Nazaruddin saat wawancara dengan Iwan Piliang. Berdasarkan laporan polisi, mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut ada di Argentina.
"Semalam ternyata dia ada di Argentina, Amerika Latin. Dilacak oleh Polri, kita dapat laporannya," kata Mubarok di sela-sela Rakornas PD di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7).
Senin, 1 Agustus 2011
Nazaruddin dikabarkan ditangkap di Kuala Lumpur. Seorang sumber detikcom menyatakan penggerebekan Nazaruddin di Kuala Lumpur itu dilakukan oleh pihak interpol dan polisi dari Indonesia, Minggu (31/7). Namun, saat petugas mendatangi suatu tempat, Nazaruddin sudah berpindah lagi.
"Dia sudah tidak ada di lokasi saat petugas datang. Ternyata dia sudah pindah," terang sumber yang enggan disebutkan namanya, Senin (1/8).
Kamis-Jumat, 4-5 Agustus 2011
Tim gabungan KPK, Menkum HAM, Mabes Polri, Interpol, mendapat laporan adanya dugaan paspor palsu dengan menggunakan foto mirip Nazaruddin di Kolombia. Tim bergerak.
Minggu, 7 Agustus 2011
Pria yang identik dengan Nazaruddin dengan paspor palsu M Syahruddin ditangkap Interpol saat meninggalkan Kota Cartagena, Kolombia. Dubes RI di Bogota terbang ke Cartagena untuk mengecek langsung. Dubes berkoordinasi dengan Kemlu di Jakarta.
21.00-22.00 WIB
Menlu melapor kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Senin, 8 Agustus 2011
Setelah sahur
Djoko Suyanto melapor Presiden SBY soal penangkapan Nazaruddin. SBY berpesan agar Nazaruddin dijaga seketat-ketatnya dan segera dibawa pulang ke Indonesia.
Nazaruddin diterbangkan ke Bogota, ditemani Dubes RI.
Pukul 10.00 WIB
Kapolri melaporkan penangkapan Nazaruddin kepada Presiden SBY.
Pukul 14.30 WIB
Djoko Suyanto berbicara pada pers di Istana Presiden, memberitahukan kabar penangkapan Nazaruddin. Tim gabungan memverifikasi penangkapan Nazaruddin.
detiknews.com
Berikut lika-liku pelarian Nazaruddin selama ini:
Senin, 23 Mei 2011
Nazaruddin diberhentikan dari Bendahara Umum Partai Demokrat (PD). Namun, beberapa jam sebelum Dewan Kehormatan PD mengumumkan pemecatannya, Nazaruddin rupanya sudah kabur ke luar negeri, tepatnya Singapura. Nazaruddin dikabarkan sempat pergi ke China, Vietnam, Kamboja dan Malaysia.
Kamis, 30 Juni 2011
KPK menetapkan Nazaruddin menjadi tersangka kasus suap wisma atlet di Kemenpora. "Baru saja ini kami tetapkan sebagai tersangka hari ini," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas di sela acara Milad UII dan pemberian UII Award di Kampus UII, Yogyakarta, Kamis (30/6).
Selasa, 5 Juli 2011
Kementerian Luar Negeri Singapura menegaskan Nazaruddin tak ada di Singapura. Dan hal itu telah disampaikan ke pihak berwenang di Indonesia.
"Nazaruddin tidak berada di Singapura dan sudah cukup lama tidak berada di sini (Singapura)," kata Juru Bicara Kemlu Singapura dalam situs resmi Kemlu Singapura, Selasa (5/7).
"Informasi ini telah disampaikan ke pihak berwenang di Indonesia beberapa minggu lalu, lama sebelum dia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 30 Juni 2011," kata Juru Bicara itu.
Rabu, 6 Juli 2011
Tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin dikabarkan tertangkap di Filipina. Namun akhirnya informasi ini nihil.
Nazaruddin, lantas mejeng di jajaran buronan Interpol. Dua foto Nazaruddin yang tengah memakai baju safari coklat muda dipajang di situs www.interpol.int, Rabu (6/7). Satu foto tampak depan dan satu foto lainnya tampak samping. Foto itu merupakan foto-foto Nazaruddin yang sering beredar di media massa Indonesia.
Jumat, 22 Juli 2011
Nazaruddin muncul di Metro TV, Jumat (22/7). Seperti yang ditampilkan Metro TV, Nazaruddin dalam rekaman gambar sedang berbincang-bincang dengan aktivis media sosial Iwan Pilliang. Nampak, Nazaruddin mengenakan topi anyaman berwarna coklat dan memakai baju berwarna putih.
Saat diwawancara, Nazar terlihat segar bugar. Tidak tampak tanda-tanda fisiknya melemah karena sakit seperti dikabarkan sebelumnya.
Sabtu, 23 Juli 2011
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok memastikan posisi M Nazaruddin saat wawancara dengan Iwan Piliang. Berdasarkan laporan polisi, mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut ada di Argentina.
"Semalam ternyata dia ada di Argentina, Amerika Latin. Dilacak oleh Polri, kita dapat laporannya," kata Mubarok di sela-sela Rakornas PD di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7).
Senin, 1 Agustus 2011
Nazaruddin dikabarkan ditangkap di Kuala Lumpur. Seorang sumber detikcom menyatakan penggerebekan Nazaruddin di Kuala Lumpur itu dilakukan oleh pihak interpol dan polisi dari Indonesia, Minggu (31/7). Namun, saat petugas mendatangi suatu tempat, Nazaruddin sudah berpindah lagi.
"Dia sudah tidak ada di lokasi saat petugas datang. Ternyata dia sudah pindah," terang sumber yang enggan disebutkan namanya, Senin (1/8).
Kamis-Jumat, 4-5 Agustus 2011
Tim gabungan KPK, Menkum HAM, Mabes Polri, Interpol, mendapat laporan adanya dugaan paspor palsu dengan menggunakan foto mirip Nazaruddin di Kolombia. Tim bergerak.
Minggu, 7 Agustus 2011
Pria yang identik dengan Nazaruddin dengan paspor palsu M Syahruddin ditangkap Interpol saat meninggalkan Kota Cartagena, Kolombia. Dubes RI di Bogota terbang ke Cartagena untuk mengecek langsung. Dubes berkoordinasi dengan Kemlu di Jakarta.
21.00-22.00 WIB
Menlu melapor kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto.
Senin, 8 Agustus 2011
Setelah sahur
Djoko Suyanto melapor Presiden SBY soal penangkapan Nazaruddin. SBY berpesan agar Nazaruddin dijaga seketat-ketatnya dan segera dibawa pulang ke Indonesia.
Nazaruddin diterbangkan ke Bogota, ditemani Dubes RI.
Pukul 10.00 WIB
Kapolri melaporkan penangkapan Nazaruddin kepada Presiden SBY.
Pukul 14.30 WIB
Djoko Suyanto berbicara pada pers di Istana Presiden, memberitahukan kabar penangkapan Nazaruddin. Tim gabungan memverifikasi penangkapan Nazaruddin.
detiknews.com
Powered by Blogger.